Tiga orang hawa dengan usia bervariasi
Si kecil terlena dengan mata dan kehidupan yang tak normal
Si sedang terlena dengan kaki, rambut dan keadaan yang tersisir tak menentu
Si dewasa tersirat memamerkan celana dan kaki yang robek tak beralas
Dengan keadaan seperti itu mereka mencoba menjual suaranya
Dari bus ke bus ia datangi dengan suara yang lebih bagus suara kentut
Beberapa lembar amplop mereka siapkan untuk kotak imbalan
Lagu yang sedang up to date pun dinyanyikannya
Hanya dengan okulele dan suara kedua tangan yang sengaja diadukan
Mereka asik bernyanyi dan penuh penghayatan
Hingga suara dan musik tak sehati
Orang-orang hanya tertawa menyembunyikan rasa iba
Diambilnya oleh si kecil kotak imbalan yang telah dibagikan kepada penghuni bus
Dihitungnya di bangku belakang yang kosong melompong
Dibagikannya amplop itu satu banding lima belas
Dilihatnya amplop itu apakah berisi ataukah jadi risih
Inikah calon penerus bangsa????
Inikah sang pengganti nona kartini???
Yang dibiarkan terlantar dan diperas oleh tangan yang tak bertanggung jawab
Apakah ini keinginan mereka atau bukan???
Muka rantau yang tak pernah hilang dibalik keadaan
Memaksa untuk mencoba menggapai mimpi
Walau tangan tak lagi mengepal
Meski kaki tak lagi bertulang
Namun apa yang ia inginkan pastilah harus tercapai
Sorak sorai gemericik liur disekitar
Mengalir tanpa permisi menghantam hati yang luka
Memandang remeh seorang yang tak akan pernah terbunuh oleh hal seperti itu
Bukti nyata akan segera datang dan menghentikan muncrat liur di sekitar
Bukti kegigihan akan segera hadir diantara kerasnya perjuangan
Semua akan tercengang dan terpana seperti patung pancoran
Semua akan mengangkat tangan dengan senyum terpaksa mengobati rasa malu di dada
Ia hanya mengelus dada dan terharu
Ia tak merasa membanggakan diri dengan keajaiban ini
Ia hanya bersyukur tuhan telah menggantikan setitik keringat asin nan bau
Dengan sejuta keringat harum nan segar mengalir yang tak membuat resah orang-orang disekitar
Aku yang semakin menangis
Aku yang semakin bersedih
Mengapa negaraku seperti ini
Apakah ini karma atau kutukan
Rakyatku, saudaraku semakin terlena
Tapi kenapa ini terjadi
Yang kaya makin sibuk korupsi
Yang makin sibuk menutupi dirinya
Tapi yang miskin semakin terinjak
Ingin korupsi,, apa yang harus dikorupsi
Bayangan dosa dan rasa takut selalu menghadang
Teruslah berjuang KPK Ku
Selamaatkan bangsa ini dari bandit-bandit rakyat
Selamatkan bangsa ini dari tikus-tikus kantor yang semakin bebas berkeliaran
Selamatkan bangsa ini dari pencuri uang rakyat